Ketua Prodi S2 Hukum Ekonomi Syariah IAIN Langsa Jadi Narasumber dalam Fundamental Class Langsa

Kota Langsa (Pascasarjana) — Dalam rangka memperkuat literasi keuangan syariah di kalangan mahasiswa, Kelompok Studi Pasar Modal Syariah (KSPMS) Rencong, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Langsa, sukses menyelenggarakan Fundamental Class bertema “First Step to Becoming a Smart Investor”, Kamis, 26 Juni 2025 di Aula Gedung Kuliah Terpadu.
Acara ini menghadirkan Dr. Early Ridho Kismawadi, S.E.I., M.A., Ketua Program Studi S2 Hukum Ekonomi Syariah IAIN Langsa sekaligus Sekretaris Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kota Langsa, sebagai narasumber utama. Melalui sesi yang penuh inspirasi, Dr. Early menyampaikan pentingnya membangun kebiasaan investasi yang tidak hanya cerdas secara finansial, tetapi juga taat pada prinsip-prinsip syariah.
Salah satu pokok bahasan penting yang diangkat adalah analisis fundamental dalam pasar modal syariah, yang tidak hanya melihat aspek keuangan semata, tetapi juga kepatuhan emiten terhadap prinsip-prinsip etika Islam.
“Investor syariah bukan sekadar pencari keuntungan, tetapi penjaga nilai. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami tidak hanya potensi laba, tetapi juga apakah perusahaan yang kita pilih memenuhi prinsip-prinsip syariah secara menyeluruh,” jelas Dr. Early.
Ia menguraikan bahwa hingga saat ini, emiten syariah masih diperkenankan memiliki:
• Total utang berbasis bunga maksimal 45% dari total aset, dan
• Pendapatan dari bunga atau unsur non-halal lainnya maksimal 10% dari total pendapatan.
Namun, menurutnya, batasan tersebut bukan titik akhir, melainkan batas toleransi awal yang seharusnya terus ditekan. Ia mendorong agar ke depan, perusahaan publik yang tergolong syariah tidak sekadar memenuhi rasio minimal, tetapi mulai menyusun strategi jangka panjang untuk menurunkan proporsi utang berbasis bunga hingga mencapai nol, dan mengeliminasi sumber pendapatan non-halal secara bertahap.
“Ini adalah tantangan strategis yang membutuhkan komitmen serius dari manajemen emiten. Misalnya, dengan merancang pembiayaan yang berbasis akad syariah, memperluas portofolio pendapatan halal, serta melakukan screening internal yang lebih ketat terhadap sumber pendapatan,” tambahnya.
Peserta yang berasal dari berbagai program studi terlihat antusias dan terlibat aktif dalam diskusi. Banyak dari mereka menyadari bahwa menjadi investor syariah tidak hanya tentang ‘membeli saham halal’, tetapi juga tentang memahami kondisi keuangan dan arah etis dari perusahaan yang mereka dukung.
Kegiatan ini menjadi langkah penting bagi KSPMS Rencong dalam mendorong budaya investasi yang tidak hanya rasional, tetapi juga bermoral. Edukasi seperti ini diharapkan terus berlanjut, membekali generasi muda dengan fondasi yang kuat dalam membangun ekosistem pasar modal syariah yang berkelanjutan dan berintegritas.