Pascasarjana IAIN Langsa Adakan Webinar Nasional Mengenang Abdul Hadi WM

Kota Langsa (Pascasarjana) - Pascasarjana Program Magister (PPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa menyelenggarakan Webinar Nasioal bertajuk "Legacy Hermeneutika Spiritual Abdul Hadi WM dalam Kajian Sastra-Agama" pada Rabu (24/01/2024) Pkl. 09.00 s.d Pkl. 11.30.
Acara yang merupakan bagian dari Forum Ilmiah Pascasarjana IAIN Langsa tersebut dimoderatori oleh Kaprodi PAI PPM IAIN Langsa, Dr. Miswari, M.Ud. Adapun pemateri kegiatan dimaksud adalah Dr. M. Subhi-Ibrahim dan Dr. Hadi Karisman, M.Ud.
Webinar Nasional Pascasarjana tersebut diselenggarakan untuk mengenang peran besar seorang sastrawan Legendasi Indonesia, Abdul Hadi WM yang tutup usia beberapa hari sebelumnya. Jasa Abdul Hadi WM pada bidang sastra cukup besar, khususnya dalam pengarus utamaan sastra sufistik. Kontribusi Abdul Hadi WM sebagai guru besar Universitas Paramadina adalah dalam mempoulerkan kajian khasanah santra Nusantara, khususnya sastra klasik, diakui banyak kalangan. Abdul Hadi WM berhasil meyakinkan publik intelektual bahwa khasanah sastra klasik Indonesia memiliki kontribusi penting dalam pembangunan ilmu-ilmu humaniora. Disertasi Abdul Hadi WM mengenai kajian puisi Hamzah Fansuri telah menjadi bacaan penting bagi pengkaji tasawuf, sastra, dan digemari masyarakat umum. Sebelum dijaki oleh Abdul Hadi WM, puisi Hamzah Fansuri belum populer di Indonesia sebagai kajian bergengsi dalam dunia ilmuwan akademik.
Sebelum Abdul Hadi WM, kajian sastra, bahkan sastra yang berdimensi sufistik, dikaji secara ilmiah oleh para sarjana sastra, sehingga temuan dimensi sufistik hanya menjadi bagian dari temuan akademik atas kajian sastra disamping temuan dalam dimensi lainnya. Sementara kajian sastra sufistik oleh para sastrawan dan pengamat sastra, hanya dilihat sebagai ranah urusan para sastrawa. Kehadiran Abdul Hadi WM yang berangkat dari komunitas sastra yang telah banyak mengkaji sastra sufistik seperti karya Iqbal, Goethe, Rumi, dan Hamzah Fansuri, ketika beliau membawa karya sufistik ke ranah tertinggi meja akademik yakni disertasi doktrolal, sejak itulah kajian karya sufistik menjadi tidak hanya bergengsi menurut perspektif ilmiah akademik, juga menjadi amat berwibawa pada dunia sastrawan. Seorang Abdul Hadi WM yang merupakan bagian dari komunitas sastrawa yang melanjutkan pendidikan doktroralnya mengusung karya sasta sufi, menjadikan kajian sastra sufistik menjadi objek kajian yang bermutu secara akademik dan menjadi populer dalam masarakat.
Dalam Webinar Nasional tersebut, Dr. M. Subhi-Ibrahim mengenang Dr. Abdul Hadi WM sebagai pribadi yang ramah dan gemar bersdiskusi, terutama terkait keuahliannya yakni hermeneutika sufistik. Bila Prof Abdul Hadi ditanya tentang satu hal, beliau akan menjawabnya secara detail dan mendalam hingga tuntas. Hal ini menunjukkan Prof. Abdul Hadi WM , meskipun dikenal sebagai sastrawan besar dan telah meraih prosisi akademik tertinggi yakni seorang guru besar', beliau tetap rendah hati dan gemar berdiskusi membagikan wawasan ilmu pengetahuan dimiliki.
Dr, Hadi Karisman, pengajar Hermeneutika, meskipun jarang bertemu langsung dengan Prof. Abdul Hadi WM, mengaku sangat terinspirasi dengan pikiran-pikiran Abdul Hadi WM yang karya-karyanya telah dibaca sejak di bangku kuliah. Tidak dapat dimungkiri, Hadi Karisman termotivasi mendalami hermeneutika, khususnya hermeneutika spiritual, adalah akibat pengaruh pemikiran Abdul Hadi WM. Bahkan buku-buku terbaru Abdul Hadi WM seperti Hermeneutika Sastra Barat Timur beserta buku Hermeneunika Estetika dan Religiusitas #yang diterbitkan Sadra Press telah dikoleksi oleh Hadi Karisman.